curriculum vitae (cv) atau dalam bahasa lokalnya daftar riwayat hidup adalah sebuah media tertulis yang menceritakan latar belakang pendidikan, skill, pencapaian, kreativitas, dan data pribadi dari sang pembuat. karena sifatnya yang searah dan terbatas pada media tulisan, sebuah cv harus mampu ‘berkata’ banyak dengan segala keterbatasan yang ada.

tujuan dibuatnya sebuah cv pada hakekatnya adalah menjual diri kepada pencari tenaga kerja. dengan demikian sebuah cv harusnya dibuat semenarik mungkin, sesingkat mungkin, namun berisi pesan yang sangat kuat : “pilihlah aku”

dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, seiring dengan meningkatnya tanggungjawab dan tugasku di kantor, seringkali diminta untuk langsung ikut menyeleksi pelamar kerja yang tentu saja berkaitan dengan department-ku, information technology. aku banyak menjumpai kesalahan – kesalahan fatal yang dilakukan oleh para pencari kerja di dalam membuat sebuah cv.

kesalahan ini tidak hanya terjadi pada para lulusan baru, namun juga para pencari kerja yang statusnya sudah bekerja. rata – rata kesalahan yang dilakukan adalah membuat sebuah general cv, berformat standar seperti di dalam buku – buku yang dijual bebas, tidak ada sentuhan yang cukup membuat orang tertarik pada pandangan pertama. dari sisi content, rata – rata hanya membuat deretan tulisan, data diri, riwayat sekolah, riwayat pengalaman kerja, namun sekali lagi tidak ada sesuatu yang istimewa.

menurut pengalamanku, buatlah cv dengan sentuhan pribadi, jangan asal kupipes dari orang lain. jangan menggunakan tulisan tangan, karena rata – rata pekerja it telah lama meninggalkan kebiasan menulis pake tangan dan digantikan oleh keyboard. alih – alih menulis halus, yang terjadi malahan tulisan acak – acakan ala dokter. ingat satu rule : kesan pertama akan sangat menentukan. begitu orang melihat cv anda tidak menarik, meskipun anda punya skill sesuai kebutuhan, biasanya akan diabaikan begitu saja.

buatlah satu cv untuk tiap satu posisi yang dilamar. ini penting agar anda lebih fokus kepada tujuan. buang informasi yang tidak dibutuhkan oleh posisi tersebut. misalkan sebuah lowongan programmer dot net, buanglah catatan kursus bahasa inggris, pengalaman ikut outbond, pelatihan linux, dsb. fokus pada tujuan. itu kata kuncinya. anda boleh menceritakan segala aktivitas di luar bidang keahlian anda pada saat interview nanti. akan sia – sia bila anda membuat sebuah cv berisi 3 halaman penuh hanya untuk menceritakan pengalaman dan kesibukan anda di luar bidang yang dilamar.

tuliskan secara singkat, padat, dan jelas semua pencapaian anda di dalam sebuah tugas yang berkaitan dengan posisi yang dilamar. mengambil contoh posisi programmer. jangan tuliskan “mengusai php, vb, java script, dst” tapi tuliskan “pernah membuat sebuah software payroll untuk pt abc menggunakan vb dot net dengan backend sql server 2000”, dst. tentu saja kalimatnya tidak harus sama persis seperti itu.

jangan pernah berbohong. tidak ada gunanya. tuliskan hanya informasi yang memang anda tahu dan kuasai. ini biasa terjadi pada lulusan baru. banyak teori tapi kurang praktik.

usahakan membuat cv tidak lebih dari satu halaman. kalaupun terpaksa, halaman selanjutnya lebih berisi informasi tambahan yang telah termuat di halaman pertama. ingatlah bahwa hampir semua orang hrd tidak memiliki banyak waktu membaca sebuah cv yang berisi cerpen sekalipun. screening awal sebuah cv pada umumnya dilakukan oleh orang hrd bukan kepada end user (pihak yang meminta tenaga kerja).

bagi para pekerja it, luangkan waktu untuk berinteraksi dengan internet. ikut milis teknologi, membuat blog yang masih sejalan dengan profesi ataupun hobi. ini sangat menolong manakala seseorang ingin tahu lebih banyak tentang anda tanpa bertemu dengan anda. contohnya yang aku lakukan selama ini. kami sangat respek dengan pekerja it yang aktif di internet dalam arti positif. seringkali aku ketikkan nama pelamar atau nickname mereka di mesin pencari untuk mengetahui sejauh mana pelamar telah go to the internet. dari sana sedikit banyak aku bisa tahu attitude dan skill pelamar.

cara mengirim lamaran dan cv harus sesuai dengan permintaan. bilamana anda diminta untuk mengirimkan via email dengan menggunakan tag subject tertentu, jangan pernah lalai. baca dengan teliti sebuah lowongan pekerjaan. kadang pencari kerja mensyaratkan pelamar untuk mengirimkan cv berbentuk pdf. ini bukannya tanpa alasan. siapa tahu di luar syarat tersebut email anda akan langsung dikategorikan sebagai junkmail. apabila anda mendapat informasi lowongan dari orang lain, segera cari tahu sumbernya untuk mengetahui lebih detil, jangan percaya begitu saja, meski itu saudara sendiri.

soal gaji, tidak ada itu yang disebut gaji standar perusahaan. yang tepat adalah gaji yang cocok antara pelamar dan pemberi kerja. memang benar bahwa hampir semua perusahaan telah memiliki aturan di dalam penggajian karyawan namun tidak menutup kemungkinan anda akan mendapat sedikit ‘perlakuan istimewa’ bilamana skill anda memang dibutuhkan di perusahaan tersebut. apabila anda diminta menyebutkan gaji yang diminta, jangan lupa cantumkan kata ‘negoisasi’ di belakang angka yang tertulis, sebab berapapun yang anda minta, hampir pasti perusahaan akan menawar serendah mungkin.

itulah sekelumit tips di dalam membuat sebuah cv berdasarkan pengalaman pribadiku baik selaku pencari kerja maupun pencari pekerja. semoga berguna.