melengkapi tulisanku di sini dan sini tentang citra raya tangerang, kota nuansa seni, kutuliskan pengalaman pribadi saat membeli rumah di citra raya tangerang. sebelum berburuk sangka, tulisan ini kumaksudkan untuk memberikan kritikan terbuka bagi manajemen citra raya tangerang agar selalu dan selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan mereka.
akhir tahun 2007, kami memutuskan untuk membeli rumah di citra raya tangerang setelah 3 tahun tinggal di lingkungan citra raya. kami saat ini masih menempati rumah saudara yang memang kosong di sebuah cluster bernama taman rembrandt. di master plan citra raya, hunian ini merupakan type medium real estate, alias rumah kelas menengah yang konon menjadi primadona jualan citra raya saat ini.
meskipun kondisi lingkungan citra raya sudah kami ketahui luar dalam, toh saat ini tidak ada alternatif lain yang terjangkau kantong kami. pada akhirnya kami tetap memilih salah satu rumah di citra raya tangerang dengan membelinya melalui skema kpr. maklum duit tabungan hanya cukup untuk uang muka rumah type 66/120.
proses kpr berlangsung lancar tanpa hambatan. problem utama adalah status rumah indent dan tidak ada satupun klausul kontrak yang membicarakan mengenai pinalty bagi developer kalau tidak dapat memenuhi tenggat waktu serah terima rumah. pembicaraan kami dengan pihak bank dan developer waktu itu, mereka menjamin dan percaya dengan nama besar ciputra.
tiap weekend dan kadang pulang dari kantor aku mampir melihat proses pembangunan rumah kami. persis seperti mandor bangunan. lihat dan cek sana sini. ini rasanya wajib dilakukan bagi siapa saja yang membeli rumah indent. agar kontraktor, yang merupakan sub kontraktor kesekian, tidak asal-asalan dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
perlu diketahui bahwa kontraktor yang membangun rumah adalah sub kontraktor lapis tiga atau empat. ini umum terjadi dimanapun. nilai riil proyek pembangunan rumah setelah sampai di tangan terakhir bisa bikin miris hati. dari sumber terpercaya, jika anda membeli rumah seharga 100jt, 50% nya adalah profit margin delevoper. paling banter nilai pembagunan rumah anda, di luar harga tanah, adalah 40%. dari 40% ini rupiah yang mengalir ke tangan subkontraktor pelaksana pembangunan paling banter adalah 75% nya. sisa 25% dibagi-bagi ke kontraktor besar di atasnya. semakin panjang rantai kontraktor semakin sedikit nilai proyek. komponen harga tanah adalah komponen biaya terkecil karena harga perolehan tanah memang sangat kecil. ingat bahwa rata-rata developer kawakan seperti ciputra telah membeli tanah secara bulk di waktu lampau. anda boleh cek dengan penduduk asli. berapa mereka dibayar atas pelepasan hak kepemilikan tanah mereka. aku jamin anda akan sangat terkejut apalagi bila membandingkan dengan harga tanah saat ini.
jadi jangan heran apabila anda meluangkan waktu berbagi cerita dengan para mandor bangunan itu, keluhan mereka pasti sama. harga sangat mepet. rumah harga jual 100jt nilai kontrak pembangunan fisiknya hanya 15-20jutaan. anda bisa bayangkan bagaimana bisa menjaga kualitas dengan harga segitu.
andai saja developer mengetahui artikel ini, mereka pasti akan membantah habis-habisan. silakan! aku hanya menyampaikan fakta di lapangan. tidak ada kepentingan apapun selain agar semuanya menjadi lebih baik lagi. sedikit catatan dariku, mungkin saja prosentase dan angka – angka di atas berubah komposisinya mengingat harga material bangunan yang melonjak jauh akibat kenaikan harga bbm tempo hari.
hal kedua adalah tenggat waktu serah terima. seperti yang sudah kutulis di atas, pihak bank sangat percaya akan nama besar developer sekelas ciputra. namun kenyataannya, sampai saat ini, bulan kesembilan, yang seharusnya pihak developer telah menjadwalkan serah terima rumah dengan kami, pembangunan belum selesai! surat resmi sudah kulayangkan. telepon ke pihak marketing sudah beberapa kali. jawaban yang diberikan amat klasik, akibat kenaikan harga bbm proyek sempat tertunda dan developer berjanji semaksimal mungkin untuk tepat waktu. mengingat bulan september yang tinggal menunggu waktu untuk berakhir, jawaban tertulis dari seorang site manager citra raya tangerang rasanya hanya formalitas belaka.
finally, konsumen lagi – lagi dirugikan tanpa bisa berbuat banyak. dan developer tetap duduk manis sembari menghitung laba.
pramudyaputrautama said:
oh begitu ya ???
walah. Btw nice info jadi sedikit tahu deh … masalah developer rumah
rudy said:
udah gitu, di citra banyak premannya ya bro? dibawah tulisan Parkir Gratis, masih saja kita harus bayar Parkir. Betul betul Citra Raya kota nuansa “seni”, seni memalak tentunya…
>>asbindro : mungkin hanya di depan bca yang gitu. di tempat lain sih masih gratis atau berbayar sesuai aturan.
Joko Digdoyo said:
saya gak pernah bayar tukang parkir di dlm lingkungan citra raya, gk di bca atau dimanapun..
Jd ikut saja aturan, kalo ada papan bertulis ‘gratis’ ya kita ga usah bayar apa2, kalo semua ikutin ini, lama2 tukang malaknya jg pergi, toh gk ada yg bayar..
ingat kesempatan adalah celah perbuatan..makasih..
bayu said:
bagus pak kritik trus aja,,, emang harus begitu,, trus mengenai yang malk mah tabokin aja,,, kalo satu orang udah begitu pasti yang laen ikutan trus yang malak pad kabur dweh,, hehehehhehehe
igon iskandar said:
baru enam bulan bangunan retak semua memang ngak propesional, dan quality control yang jelek ini sungguh terjadi di melia selatan. lalu pemukiman dibuat toko/kios kok tutup mata apa ngak keliatan yah….? kan seharusnya untuk usaha sudah dibuatkan tempat mbok jangan duduk aja ditempat AC tolong anda lihat satu persatu sesuai ngak sama master plan citra raya. !!!! patung kudanya sih indah ternyata dalamnya amburadulllllll…
galuh taufik said:
sy hanya berkomentar ttg sy sendiri yg 8 thn tinggal di citra raya alhamdulilah sy nyaman sekali merasa tenang krn anak2 betah dan aman main ,semua nggfa ada yg sempurna tp kritrik buat pengembang memang penting rukonya jgn kebanykan jd kurang ruang hijaunya aplg danau yg dulu ada jd mardi grass jd ngga asri lg klo dmn mn ruko mulu
TGUH said:
citra skrang bnyak preman sma pengamen jadi ilfill
tolong ditertibkan pengamen2,,kebanyakan ruko////
MANA GOGREEN NYA,,,
lea said:
wah citra raya kan komplek , masa ada kerbau jalan jalan depan rumah masuk ke halaman lagi…ckck..komplek apa kampung nih.. sy baru disini blm 1 bulan tembok dah retak2,pintu rayapan, langit2 rumah juga rayapan emang bangun rumahnya mereka asal2an!!! … Gggrrrhhhh!!!!!!
cakcok said:
rumah lu dimane….. lihat dong clusternya……. jangan hanya nyeplak…………
tasman said:
saya dr thn 2005 tinggal dicitra raya blm prnah tuh da krbau mampir kermh da jg tkng baso yang mampir
stop.pungli said:
Maaf ya gan, ane punya pandangan dari sisi yg berbeda, misal kita punya dana 100juta, trus sebagian buat beli kapling lalu dibangun sendiri. jatuhnya juga gak jauh-jauh dari hasil bangunan developoer
Prayitno said:
Sekarang masalah listrik masih ada gak yah? Terus air PDAM nya gimana? Tolong infonya .Tks
>>asbindro : sejauh ini sudah semakin baik saja pak. tulisan di atas kan sudah cukup lama dituliskan.
wawan said:
nduwe duit sitik kok njaluk apik, iki tak kek i gambaran :
duite 50-100 jt manggono ge cisoka , 100-200 jt manggono ge citra raya, 300-500 jt manggono ge taman royal, 500 – 2 milyar manggono ge bsd , gitu aja kok repot
>>asbindro: hahaha…sampean itu komen ndak baca dulu itu artikel ditulis kapan. sampai skrg saya masih tinggal di citra kok mas, mengkritik itu bukan berarti membenci. tapi justru karena demi sebuah perubahan yang lebih baik. makasih sudah mampir ke sini.
sandy gunawan said:
sorry gan… yg sy tahu diantara developer lain yang paling bagus dan berkomitmen tinggu hanya ciputra group. citra raya sy lihat bagus dan dilihat dari penjualannya bagus. kalo developer jelek..pasti ga berkembang sejauh ini….
>>asbindro: yah itulah, dulu saya juga berpikir persis spt agan. tapi begitu nyemplung di sini ya siap2 kecewa saja. tapi sudah banyak perubahan di sini sejak artikel itu saya tulis. penjualan bagus itu bukan lantas berarti produknya bagus juga, nggak selalu begitu. tahu kan cara kerja marketing jika sudah maen goreng menggoreng harga? nah begitulah yg sekarang terjadi di hampir semua bisnis properti.
anthon said:
Pak,alamat tepatnya di complek citra,dimana.saya penghuni taman reimbrant. kalau harga jual,di taman reimbrant sekranag berapa juta?
>>asbindro: hallo pak, saya sudah tidak tinggal di rembrandt lagi. bapak bisa maen ke kantor pemasaran utk tahu kisaran harga jual saat ini, atau coba aja iseng telepon ke marketing mereka tanya harga rumah bekas.
citralover said:
Saya tinggal di Citra Raya selama kurang lebih 7 tahun, antara 2003 s/d 2010.
Well, memang Citra raya itu dulunya (sebelum krismon 1998 …udah lama banget yaaa…hehehehe…), adalah salah satu perumahan terbaik di Tangerang.
Dulu, sekitar tahun 1996 an, Citra Raya malah menyaingi Lippo Karawaci dalam hal kualitas lingkungan , bangunan dsb.
Contohnya, bisa dilihat pada bangunan2 rumah di Citra Raya yang dibangun sebelum krismon 1998 itu. Kualitas nya sangat amat teramat baik.
Saya pernah tinggal di kluster Taman Raya, di sebuath rumah yang dibangun tahun 1995 kalo gak salah. Tembok nya minta ampun kuatnya. Kalo saya mau paku tembok, TIDAK akan bisa kalo cuman pake paku beton dan palu biasa. Sekali lagi : paku beton lho !! Musti di-bor dulu tembok nya, baru dipaku. Pintu2 nya pun kualitas nya sangat baik, tebal dan kuat. Pokoknya TOP dah !
For Your Info, tahun2 awal pembangunan Citra Raya dulu, pak Ciputra turun tangan langsung memantau pembangunan di sana. Beliau setiap kali ke sana, keliling naik ojek , dan benar2 memperhatikan setiap detail nya.
Soal preman, jaman2 awal dulu di Citra Raya, jangan pernah harap ada preman !! Dulu banyak tentara bahkan Kopassus yang dilibatkan dalam pengamanan. Denger2 cerita, banyak preman yang coba2 main ke situ dulu, langsung dikarungin tanpa ba-bi-bu !!
Semuanya berubah total sejak Citra Raya diterjang badai krismon 1998. Saat itu, hutang Ciputra banyak dalam USD, so , habislah bisnis nya di Indonesia, termasuk Citra Raya.
Sejak itulah , semuanya berubah. Kualitas bangunan asal jadi , yang penting Citra Raya dapat duit untuk sekedar “bertahan hidup”. Kualitas lingkungan pun berubah, karena sekarang rumah yang dijual adalah rumah yang murah2 (yang penting laku cepat!). So ,gak ada lagi dana untuk pemeliharaan lingkungan , keamanan, “setoran” sana – sini , dll
Jadilah Citra Raya seperti yang kita lihat sekarang…….
Kalo kata Gen Mc Arthur dulu : I shall return !
Semoga Citra Raya dapat kembali ke jaman keemasannya.
Semoga…..
>>asbindro: amin. makasih infonya. saya juga punya saudara yg sudah tinggal di citra sebelum krismon. ceritanya kurang lebih sama.
joko said:
sorry bro,sekedar beropini-ria.
Rumah adalah Tambatan hati,gak beda jauh ama pasangan hidup kita,
Jadi Rumah itu bagi saya pribadi adalah Tempat Kesejukan dan Kenyamanan serta keindahan tersendiri bagi Hidup Saya.
Jujur saya katakan, saya udah tinggal di citra raya sejak tahun 2005,emang waktu itu harga rumah di Citra Raya (Yang Saya tempati sampai sekarang ) paling Tertinggi diantara kompetitor lainnnya untuk ukran RS sekali.,
Memang kalau dirasakan masalah bangunannya,memang kurang sepadan dengan rupiah yang harus kita barter.
Tapi bagi saya bukanlah suatu masalah yang harus disesali,dan dalam hati sekalipun saya gak pernah merasa kecewa dengan pengembang.
Kembali keatas mas bro…
Rumah = Pasangan hidup kita
pengembang = Mertua Kita
So…,pertanyaan saya adalah;
Apakah kita pantas Menghujat Mertua kita , apabila ternyata Pasangan kita Kurang Bagus MUTUnya….?
Yang sepantasnya Kita Lakukan adalah Memperbaikinya agar menjadi lebih baik.
Begitu juga dengan Rumah, Masbro….
Yohanes Budiarto said:
Kayanya citra raya itu salah konsep kali ya.. temen temen ku dari kota wisata dan legenda wisata cibubur kagetnya minta ampun waktu main ke citra raya kemarin. Dari luar mewah banget gerbangnya.. pas ke dalamnya wah …maaf banyak orang kampung luar yang berkeliaran… jadinya premiumnya tdk keliahatan. Seharusnya semua ruko dan pusat bisnis di taruh di luar gerbang utama sehingga wilayah citra raya tidak banyak dimasukin orang orang non kompleks. Perilaku mereka beda sih, buang ludah di dalam giant, buang sampah sembarangan, ngelanggar rambu lantas.. ampun kacaunya…
>>asbindro: sekarang (2014) malah lebih konyol lagi, lampu penerangan jalan mati. kisruh antara manajemen kota dan pemda tangerang, katanya ada tunggakan setoran listrik ke pln.
Yohanes Budiarto said:
Betul, tetangga saya tertabrak motor karena permasalahan penerangan ini saat pagi jam 5.
yayan kadrian said:
Sampai sekarang tahun 2014 Angkot operas I coma nyampe jam setengah enam,pariah pariah Katanga kota mandir I tapi kok spt kampung,mana ojeknya galak Dan mahal,blm lagi pelangaran lalu lint as dicitra raya making gila,Sudan gak ada yg pakai helm,anak2 SD,SMP be as bawa motor,kalau malam jadi temp at ng track
Denny said:
Pak asbindro, saya rencana mau beli di belle fleur, setelah baca artikel ini jadi ragu hehe. Apakah sekarang masih banyak orang kampung di dalam citra raya ? jalanan ke kampung masih jebol di biarin aja ya ?
Air dan listrik apakah masih masalah ?
Thanks infonya
>>asbindro: pak Denny,kalo soal orang kampung maen di kompleks sih masih dan makin banyak. silakan bapak ke sini pada malam minggu. tapi utk masalah listrik penerangan jalan, sudah ada progress yang positif. Utk air, ya gitu deh selama developer masih mengandalkan teknologi wtp dan air baku yg saat ini dipakai. Saya sendiri stay krn saat ini blm ada pilihan lain.