Tag

, , , ,

seolah sudah menjadi kebiasaan dari orang indonesia, manual book alias buku petunjuk yang menyertai pembelian setiap gadget, tidak pernah disentuh. jangankan dibaca dan dimengerti, banyak yang tidak tahu kalau ada yang namanya buku petunjuk pemakaian. maka dalam terminologi dunia teknologi informasi, muncul istilah read the fucking manual, disingkat rtfm. memang terdengar kasar, tapi nyatanya jika diingatkan dengan cara halus tidak mempan.

coba deh tanya pada diri sendiri, seberapa sering membaca buku petunjuk jika membeli gadget baru? nggak usah gadget deh, pernah beli motor? sepeda? mobil? nah semuanya itu pasti menyertakan buku petunjuk pemakaian di dalam setiap penjualannya.

tentu saja manual book alias buku petunjuk penting untuk dibaca. salah satu fungsi penting buku petunjuk adalah memberikan informasi kepada pengguna agar tidak salah didalam menggunakan produk yang baru dibeli. kita semua tahu, kerusakan karena kesalahan dalam penggunaan tidak akan dijamin oleh garansi.

selain itu, pada umumnya buku petunjuk juga memuat informasi mengenai bagaimana mengenali dan menangani masalah yang terjadi di produk. misalnya dalam kasus smartphone, bagaimana mengatasi permasalahan jika gagal dalam melakukan pengisian ulang baterai (recharging). apa indikator kesalahan yang muncul di layar dan bagaimana cara mencari letak/titik masalahnya.

sebagian besar pengguna sering mengabaikan hal-hal sepele, yang sebenarnya sudah tertulis di dalam buku petunjuk. giliran masalah timbul, bingung mencari sebabnya, tanya sana, tanya sini, bahkan sampai datang ke pusat pelayanan pelanggan. padahal solusinya sudah disediakan lengkap di buku petunjuk.

kasus yang paling terjadi adalah soal bagaimana caranya mengisi ulang baterai yang benar. padahal sudah tertulis di setiap buku petunjuk. setiap gadget memiliki jenis baterai yang berbeda, maka penting membaca informasi yang disertakan. informasi itu mengenai jenis baterai, bagaimana cara mengisi ulang dengan benar, dan apa bahayanya. jika tidak ada pun, biasanya informasi detil bisa dilihat di laman (web) produsennya.

pengetahuan sederhana tentang produk yang dipakai akan mampu melepaskan ketergantungan dengan pusat layanan. sebuah pemborosan waktu dan biaya jika misalnya akibat alat pengisi ulang baterai yang rusak, membuat kita harus datang ke pusat layanan, yang belum tentu lokasinya dekat dengan tempat tinggal. padahal jika sudah tahu kerusakan tinggal beli saja penggantinya di toko terdekat.

selain itu, informasi di buku petunjuk dapat menghindarkan kita dari salah pengertian dikarenakan adanya berita palsu atas penggunaan produk yang kita pakai. dalam kasus smartphone, misalnya, menerima telepon saat baterai sedang diisi ulang dapat menyebabkan telepon meledak. benarkah? sila baca di sini.

yuk budayakan membaca buku petunjuk!

*ilustrasi diambil dari sini.