tiga hari lalu, sepulang dari kerja, istriku laporan kalau kran air di samping rumah rusak. di kran ini terpasang selang air 15m untuk keperluan cuci mobil dan siram tanaman. siapa yang bertanggungjawab terhadap kerusakan itu? anak tetanggaku yang masih usia sd.
ceritanya, ibu tetangga sebelah rumah ingin pinjam selang air. si ibu datang bersama anak cowoknya. kebetulan di rumah waktu itu kosong, kami sekeluarga sedang keluar, yang ada hanya bibi pembantu. rupanya melihat selang yang terpasang secara erat di kran, karena kupasang dengan klem, membuat mereka kesulitan melepaskannya. sang anak rupanya ingin membantu mamanya. dibukalah itu klem. tapi bukan klem yang terbuka namun nozzle kran pecah bersama klem yang masih melingkar erat.
si ibu sudah meminta maaf dan istriku mengiyakannya. tapi aku tidak. kalau begini endingnya, kita tidak memberikan manfaat apapun bagi siapapun. sebaiknya, si ibu harus mengganti kran tersebut, yang memang tidak begitu mahal, dengan melibatkan sepenuhnya anak dia sebagai bentuk pertanggungjawaban si anak.
si anak akan belajar bertanggungjawab. merasakan bagaimana susahnya mencari kran yang sama persis, bagaimana susahnya memasang kembali kran di tempatnya dan paling akhir memasang kembali selang air di nozzle kran.
kini kran tersebut sengaja kubiarkan apa adanya. kalau aku mau mencuci mobil, dengan terpaksa menggunakan ember dan gayung. kuberharap si tetangga melihatku dan membuka percakapan tentangnya. entah kapan.