Tag
apa saja, etika, hukum, kebangsaan, kemanusiaan, lalu lintas, peraturan
setiap pergi dan pulang kerja, aku selalu melewati 2 buah lampu pengatur lalu lintas (lampu lalin). sebenarnya 3 buah namun yang satu sudah sekian abad rusak tidak diperbaiki juga oleh pihak berwenang. mungkin karena di lokasi itu ada ‘polisi ceceng/noceng’ yang siap 24jam mengatur lalu lintas. nah ada yang selalu aku perhatikan saat harus berhenti menunggu lampu hijau menyala menggantikan lampu merah. apa yang menarik?
secara umum, pengemudi angkot dan pengendara motor hanya patuh jika ada polisi berjaga di lokasi. ada juga beberapa pengemudi mobil pribadi yang melanggar, mungkin sopirnya masih berasa bawa angkot, bukan plat hitam. fenomena apa ini ya?