anda pernah mencoba berpikir dan bertindak keluar dari kebiasaan sehari – hari? mencoba keluar dari kotak anda sekarang? aku pernah menulis artikel di sini yang kurang lebih memiliki topik sama, mencoba keluar dari kotak aka sangkar emas anda sekarang.
hari sabtu 11/09 sore, kami harus mengantar anak kami datang di acara ulang tahun anak tetangga kami yang diadakan di jakarta. kebetulan lokasi acara di sebuah plasa yang masuk dalam rute bus transcitra. aku dan istri sepakat, kami akan meninggalkan mobil di terminal bus dan naik bus ke lokasi acara.
dan begitulah, bus berangkat tepat waktu, kami bercengkarama selama di perjalanan. tak terasa perjalanan kurang lebih 45 menit tak terasa terlewatkan. tiba di lokasi sebelum acara dimulai.
saat pulang, kami datang di pool bus persis beberapa menit sebelum bus berangkat kembali ke tangerang, sesuai jadwal yang kami pegang. dan tiba kembali di rumah sejam kemudian.
yang paling untung dengan cara ini tentu saja aku. nggak pusing dan capek karena harus menerobos kemacetan lalu lintas malam minggu. cukup duduk manis sembari menikmati macetnya lalu lintas di dalam bus berpendingin udara.
setelah dihitung – hitung, secara ekonomi naik bus masih lebih irit dibanding kami harus membawa mobil. tentu saja bagi yang beranggota keluarga lebih banyak, bisa jadi tidak ada untung secara ekonomi, alias lebih mahal naik bus.
namun tanpa adanya keuntungan ekonomi yang didapat bukan berarti tidak berguna. sebenarnya dengan meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke moda transportasi umum berarti anda telah ikut menghemat bbm dan mengurangi tingkat polusi udara.
moral dari cerita ini adalah cobalah berpikir keluar dari kotak anda saat ini, mencoba keluar dari zona nyaman untuk sekedar menghemat ongkos, bbm, atau agar tidak menambah semrawut kota anda dengan menggunakan kendaraan pribadi yang seharusnya bisa dihindari.